By: Ai_
Kutulis sebuah siasat tentangmu. Malam
mengaburkan tiap tetes hujan
seribu. Lantas kita berjalan sebagai
anak gelap di tanah warisan nenek moyang. Bayang
putus asa dan
jelaga sendu tak jua tersapu cahaya dari langit.
Lalu mengapa kau makin murung, sayang?
Lihatlah di depan itu ada belokan, belokkan saja
tubuhmu
seolah kau ingin menciptakan fikiran bahagia. Dan
cahaya di balik megahnya Pinisi akan menyulut
rindu akan renda masa lalu.
Dimensi office, 11022012//18:33