Minggu, 12 Mei 2013



#1
Kembali aku sampai batas kota
Masih ingat aku, begitu rapuhnya gapura yang setiap waktu tersenyum
Tak ada yang berubah
Dan tak ada yang diubah
Bahkan tak ada inisitif tuk mengubah
Kotaku tetaplah sepi seperti ini
Jalan tetaplah lengang
Maklumlah
Aku baru pulang dari kota rantau

#2
Nyaris tak ada yang berubah
Jalanan bergelombang semakin membuat empuk pantat
Menadah hujan yag terkadang datang
Melenggang liuk pedagang sayuran
Menghindari air yang terkadang menantang
Begitu banyak ranjau yang tertanam
Seolah menunggu ban kendaraan meletus dan kemudian berhenti dan diam.

#3
Inilah kotaku
Mencoba mendengar angin berbisik
Suara-suara ketertinggalan dari tertangga kota
Tapi entahlah
Sarjana-sarjana yang merantau jarang sekali pulang
Mereka memilih hidup di kota asing
Mungkin kota ini tak menarik lagi
Tak berminat bangunkan kota yang tertidur panjang
Tertidur seperti arca-arca di utara pendapa kota

#4
Aku sarjana yang berpulang
Mencoba sisa-sisa mimpi  yang kuucapkan pada bunda sayang
Memang, kuterlalu lama beronani dengan dunia idea
Terlalu lama bersetubuh dengan ketidakpentingan pendidikan
Yang pada akhirnya, aku terputus
Ku terputus pada kenyataan tempat aku kembali
Bingung aku dengan keterbelengguanku
Lelah hati bila pikirkan aku
Kemudian aku bertanya
Apa yang aku berikan pada kotaku
Apa guna ilmu yang diceramahkan oleh orang tua bergelar itu
Oh kotaku,
Oh Trenggalek malang
Apa guna dulu kau terima tetesan air ketuban ibuku
Bila akhirnya aku menjadi sarjana amnesia
Posted by Unknown On 17.34 No comments

0 komentar :

Posting Komentar

Facebook

    Jumlah Pengunjung

    Text