Minggu, 12 Mei 2013


Serpihan Puisi Nana

Berteduh Malam

Ku rebahkan ratap diantara terlampauinya kemilau belukar cakra jingga 
Syair kerdil kembali menjemputku pada peraduan hati, 
Sebongkah asa mencari teduh bersikukuh, 
Mendayung senyum 
Ku sandarkan lelah pada dinding malam
Mengukir Karsa
Pagi ini senja tak lagi enggan menyapa 
Seperti biasa, risalah hati menggurat persemaian dan kembali mengukir karsa 
Pertanda ku masih diberi kehidupan diantara nafas-nafas pemberian Tuhan.. 
Meski terkadang angkuh, rindu ini masih mematri setapak jalanku 
Menyibak denyut nadi yang tersirat beribu riwayat 
Meski terkadang legam menutup pikiranku terselip kelabu mengitari hariku, 
Biarkan ku rengkuh asa diantara awan yang mendera,. 
Biarkan ku rajam air mata, 
Dan biarkan ku pikat rasi pijar diantara sayap camar 
Tuk daki sudut nirwana...
Intensi Hati
Risalah hati bersikukuh merengkuh asa 
dalam ilusi 
Sejuta karsa yang terangkai datang menghujam 
sanubari 
Segumpal lara terpatri, terbayang asa mendayu semu 
dalam langkah demi langkah kaki.. 
Kapan ku raih kemilau celah kirana, 
menilik pun tak nampak disini 
Sungguh kini ku hanyut dalam intensi dan visi..
Rindu
Jelajah langit menutup pes0na senja menyibak sketsa r0na hitam abu-abu 
Meniti hampa di ujung pena ku rangkai puisi merantai sepi, pada semesta rindu nyanyian malam menggemakan ku kembali terasing di dalamnya 
Wahai rembulan kabarkan padanya 
Dalam palung belenggu mengusik 
terajut rinduku membentang..
Catatan Hati
Metode malam seperti biasa 
Duduk di kursi tua meredakan hatidengan nyanyian duka 
Canda jadi santapan jiwa, 
Tawa jadi umpan gembira 
Meski hati berangkai air mata 
Meski mata nyaris tak melihat 
Meski harap ditelan pekat, 
Tapi hatiku bermunajat
Sama Sepertimu
Ku ukir hiasan dalam malam 
Telunjuk menari ikuti naluri 
di atas putih abu-abu masih terlihat meski semu, sekilas bayang coba melintas 
mendaki puncaknya 
Tiba yang ku harap bukan mentari 
Kecil dalam gelap coba agungkan kiprah hati 
seraya senyum indah itu menyadarkanku 
Sama sepertimu 
Sinar membentang dalam hatiku.. 
Sesal
Diantara gemuruh udara menyelimuti riuh hujan, 
Berebut mem0ri demi mem0ri yg tersaji dari setiap aksara hati 
Gemerisik reranting tempat teduhku, 
Menggurat asa dalam kelabu 
Ku sibak peluh titipkan keluh debur ombak samudra.. 
Sesal sakit mendera kemelut kerasnya dunia, 
Ku hempaskan beribu duka 
Ku langitkan air mata, 
teruntuk sang pemilik nyawa Doaku berbasis noktah jiwa,,
Posted by Unknown On 09.37 No comments

0 komentar :

Posting Komentar

Facebook

    Jumlah Pengunjung

    Text